Minerba.id – Penduduk Covas do Barroso di Portugal semakin memperkuat perlawanan terhadap pembangunan empat tambang lithium yang direncanakan di wilayah mereka. Mereka menilai proyek tersebut mengancam kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi lokal yang berbasis pada pertanian tradisional. The Guardian pada Juni 2025 menyoroti bagaimana desa kecil ini kini menjadi simbol perjuangan melawan eksploitasi mineral untuk kebutuhan energi hijau Uni Eropa. theguardian.com
Warga berulang kali menyampaikan kekhawatiran bahwa penambangan akan merusak lahan pertanian yang telah menjadi sumber penghidupan turun-temurun. Selain itu, mereka khawatir sumber air bersih akan terkontaminasi oleh aktivitas industri yang memerlukan penggunaan bahan kimia secara intensif. Penurunan kualitas lingkungan dinilai akan merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati kawasan.
Dalam berbagai aksi protes, warga membawa spanduk bertuliskan “Barroso bukan zona korban” sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan energi Uni Eropa yang dianggap mengabaikan suara masyarakat lokal. Mereka menilai bahwa transisi energi hijau tidak boleh dibangun di atas kerusakan wilayah pedesaan. Para pemimpin komunitas menegaskan bahwa keuntungan ekonomi perusahaan tidak sebanding dengan kerugian sosial yang ditanggung masyarakat.
Meski tekanan publik luar biasa kuat, proses perizinan tambang tetap berjalan di tingkat kementerian Portugal. Hal ini menciptakan ketegangan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal. Para aktivis internasional mulai terlibat dengan membawa isu ini ke forum Uni Eropa, menyoroti perlunya standar perlindungan masyarakat yang lebih kuat.
Konflik ini kini menjadi rujukan global terkait bagaimana proyek energi bersih dapat berbenturan dengan hak-hak masyarakat lokal. Perselisihan yang terjadi di Covas do Barroso memperlihatkan tantangan transisi energi modern: kebutuhan besar terhadap mineral strategis namun dibayangi risiko sosial yang kompleks.









