Minerba.id – Mangan, sering disebut bijih mangan dalam industri pertambangan, kembali menarik perhatian pasar global karena pergeseran pasokan, lonjakan permintaan untuk aplikasi industri, dan dinamika harga yang fluktuatif sejak 2024. Mineral ini tetap menjadi bahan baku kritis dalam produksi baja — konsumen terbesar mangan — sekaligus muncul sebagai komponen penting untuk bahan kima baterai dan teknologi penyimpanan energi yang sedang berkembang. Di tengah tekanan geopolitik dan gangguan produksi pada beberapa tambang kunci, pemain utama di pasar global berupaya menyeimbangkan pasokan agar memenuhi kebutuhan industri berat dan transisi energi. Manganese.org+1
Secara kuantitatif, laporan komprehensif sumber resmi mengindikasikan bahwa produksi dunia pada dasawarsa terakhir relatif stabil namun sensitif terhadap peristiwa eksternal; catatan resmi terbaru menampilkan angka produksi yang berada di kisaran puluhan juta ton bijih (pada basis kandungan mangan), dengan beberapa negara menyumbang porsi besar pasokan global. Konsentrasi produksi pada beberapa negara menyebabkan kerentanan ketika ada gangguan cuaca, politik, atau operasional di wilayah penghasil utama. Pangkalan Publikasi USGS+1
Komposisi permintaan menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen konsumsi mangan digunakan dalam industri baja untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan aus, dan sifat mekanis lainnya. Namun sejak 2023–2025 muncul diversifikasi permintaan: kebutuhan akan mangan kualitas baterai dan bahan baku untuk elektrokimia meningkat seiring adopsi kendaraan listrik dan teknologi baterai canggih. Kenaikan permintaan untuk mangan berkualitas tinggi (high-grade) ini mendorong investasi pada pemurnian dan fasilitas pemrosesan yang mampu menghasilkan produk bateri-grade, bukan hanya bijih untuk baja. Manganese.org
Pergerakan harga pada 2024–2025 menunjukkan volatilitas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor: penutupan sementara atau gangguan operasi tambang besar, gangguan transportasi, serta permintaan China dan pasar stainless steel global. Penutupan fasilitas penting di Australia pada 2024 dan masalah logistik di Afrika Selatan memicu lonjakan harga sementara, sedangkan pemulihan produksi di operator besar seperti yang dilaporkan perusahaan-perusahaan tambang pada 2025 menambah pasokan dan meredam beberapa tekanan harga. Data harga spot dan indeks komoditas pada 2025 memperlihatkan fluktuasi bulanan, namun tren jangka menengah didorong oleh keseimbangan antara produksi operasional dan permintaan baja serta kebutuhan material baterai. Manganese.org+2Reuters+2
Dari sisi produksi korporasi, beberapa grup pertambangan skala besar melaporkan pemulihan operasi atau peningkatan output pada paruh kedua 2024 hingga 2025 setelah gangguan cuaca ekstrem dan isu logistik. Contoh terbaru, perusahaan besar melaporkan kenaikan produksi kuartalan yang signifikan pada 2025, menandakan bahwa perawatan pasokan sedang berlangsung dan asupan material ke pabrik pengolahan kembali meningkat. Namun demikian, ketergantungan pada beberapa tambang besar masih menjadi risiko sistemik jika terjadi peristiwa tak terduga lagi. Reuters
Untuk Indonesia, meskipun perhatian global sering tertuju pada produsen terbesar seperti Afrika Selatan, Gabon, dan Australia, potensi sumber daya mangan domestik terus menjadi agenda bagi pengembangan mineral non-nikel dan non-timah. Upaya untuk meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan dalam negeri, serta peninjauan kebijakan ekspor untuk beberapa mineral strategis, menempatkan mangan sebagai salah satu komoditas yang layak dikembangkan lebih lanjut. Namun data produksi nasional terfragmentasi antar sumber dan belum menempatkan Indonesia di posisi teratas dunia; peluang investasi pada pemrosesan bateri-grade tetap menjadi sinyal bagi pelaku industri dan pembuat kebijakan. Investing News Network (INN)+1
Dari perspektif lingkungan dan sosial, pertambangan mangan menghadirkan tantangan yang mirip dengan sektor pertambangan lainnya: dampak lahan, pengelolaan tailing, emisi, serta kesejahteraan komunitas penyangga tambang. Tren global pada 2024–2025 menunjukkan tekanan regulator dan pasar modal agar proyek-proyek baru mematuhi standar keberlanjutan dan transparansi yang semakin ketat. Industri mangan internasional melaporkan inisiatif untuk dekarbonisasi proses dan peningkatan praktik pertambangan berkelanjutan, sementara pemangku kepentingan lokal menuntut manfaat ekonomi yang jelas bagi masyarakat setempat. Manganese.org
Apa arti semua ini bagi pembaca dan pelaku pasar? Bagi investor, mangan tetap komoditas strategis dengan profil risiko/imbal hasil yang dipengaruhi oleh konsentrasi suplai dan permintaan industri berat plus pertumbuhan aplikasi baterai. Bagi produsen dan pembuat kebijakan di negara penghasil, prioritas saat ini adalah mengamankan rantai pasokan, mendorong pemurnian dalam negeri untuk menangkap nilai tambah, dan menerapkan praktik keberlanjutan yang memenuhi ekspektasi pasar global. Bagi pengguna akhir—khususnya sektor baja dan industri baterai—manajemen stok dan kontrak pasokan jangka menengah akan menjadi kunci untuk mengurangi paparan terhadap fluktuasi harga mendadak. Mining Frontier+1
Akhirnya, prospek jangka menengah hingga panjang untuk mangan dipengaruhi oleh dua kekuatan besar: kebutuhan konstan dari industri baja dan munculnya permintaan bateri-grade yang terkait transisi energi. Jika investasi pada pemurnian dan rantai nilai baterai berlanjut, mangan dapat memperoleh peran yang lebih besar dalam ekosistem bahan baku baterai selain fungsi tradisionalnya di baja. Namun realisasinya bergantung pada stabilitas pasokan dari produsen utama dan keberhasilan negara-negara penghasil untuk mengembangkan kapasitas pengolahan yang kompetitif dan berkelanjutan. Manganese.org+1



