Minerba.id – Pasar logam dasar mencatat tekanan dalam beberapa pekan terakhir seiring data ekonomi China yang mengecewakan menimbulkan kekhawatiran permintaan industri intensif logam. Harga tembaga tercatat terkoreksi setelah reli beberapa hari karena indikator industri dan kredit China menunjukkan perlambatan, menekan sentimen terhadap logam yang menjadi barometer kesehatan ekonomi industri. Indo Premier
Di sisi kebijakan dan geopolitik, tembaga baru-baru ini dimasukkan ke dalam daftar mineral kritis pemerintahan AS, langkah yang berpotensi mengubah rantai pasokan dan mendorong investasi keamanan pasokan jangka panjang. Dampak kebijakan ini dipantau ketat oleh pelaku pasar karena bisa memperkuat permintaan strategis dan menambah volatilitas harga. Reuters
Sementara itu, aluminium menunjukkan tanda-tanda penguatan karena kekhawatiran terhadap pasokan global dan sentimen bullish dari analis komoditas, meski pergerakan jangka pendek tetap rentan terhadap kondisi permintaan di China dan kebijakan perdagangan internasional. Di pasar nikel, aktivitas penumpukan stok dan pembelian strategis oleh beberapa negara pelaku pasar turut membentuk tekanan harga teritorial. Reuters+1
Data acuan harga dari kementerian ESDM/ditjen Minerba memberikan gambaran harga acuan komoditas nonferrous domestik yang menyiratkan pergerakan sejalan dengan tren global, menjadi rujukan penting bagi pelaku industri hilir di Indonesia. Pergerakan harga lokal dan kontrak berjangka tetap dipengaruhi kombinasi faktor makro China, kebijakan perdagangan, dan langkah strategis pembelian oleh negara besar. Ditjen Minerba
Untuk pembaca: perhatikan laporan data makro China berikutnya dan pengumuman kebijakan strategis negara besar — keduanya kemungkinan akan menentukan arah harga logam dasar dalam minggu-minggu mendatang.



