Berani Menolak Suap: Langkah Kecil dengan Dampak Besar untuk Bangsa

BRVox1 Dilihat

Penulis : Abddullah Kelrey – Founder Nusa Ina Connection (NIC)

Minerba.id – Korupsi tidak selalu dimulai dari angka miliaran. Sering kali, praktik kotor itu tumbuh dari hal-hal sepele: bingkisan, gratifikasi, atau uang pelicin. Dari kebiasaan kecil itulah, budaya suap bisa berkembang menjadi sistemik.

Di tengah godaan yang kerap datang dengan wajah “hadiah” atau “ucapan terima kasih”, diperlukan keberanian untuk menolak. Mengucapkan kata sederhana: “tidak”, bisa jadi benteng awal yang menyelamatkan integritas diri.

Menolak suap bukan sekadar pilihan moral pribadi, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Saat satu orang berani berkata tidak, ia turut memutus rantai praktik korupsi yang merugikan banyak pihak.

Lebih jauh lagi, keberanian ini adalah investasi bagi masa depan. Bayangkan, jika budaya menolak suap menjadi kebiasaan bersama, kita sedang menanam benih perubahan besar—mewujudkan bangsa yang bersih, transparan, dan bermartabat.

Jadi, jangan remehkan keberanian sederhana itu. Berani menolak suap berarti berani menjaga harga diri, melindungi generasi mendatang, dan ikut mengawal cita-cita Indonesia yang bebas dari korupsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *