Minerba.id – Sungai Mahakam adalah sungai terbesar di Kalimantan Timur dan menjadi sumber utama air bagi jutaan orang. Namun, aktivitas pertambangan batubara yang intensif di sepanjang aliran sungai ini telah menyebabkan pencemaran serius. Limbah asam tambang yang dibuang ke sungai tanpa pengolahan yang memadai meningkatkan keasaman air dan kandungan logam berat, merusak ekosistem perairan dan mengancam kesehatan masyarakat.
Limbah asam tambang menyebabkan penurunan pH air, menjadikannya lebih asam dari kondisi normal. Hal ini berdampak pada kehidupan akuatik, seperti ikan dan organisme perairan lainnya, yang kesulitan bertahan hidup. Selain itu, kualitas air yang buruk juga mempengaruhi kebutuhan domestik dan pertanian masyarakat yang bergantung pada sungai ini.
Beberapa organisasi lingkungan dan masyarakat setempat telah mengajukan tuntutan kepada perusahaan tambang dan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi sungai dan mencegah pembuangan limbah tanpa pengolahan. Namun, upaya ini sering terkendala oleh kurangnya koordinasi dan komitmen dari pihak terkait.
Pencemaran Sungai Mahakam oleh limbah asam tambang merupakan masalah lingkungan yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Pemulihan ekosistem sungai ini memerlukan tindakan tegas dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air bagi masyarakat Kalimantan Timur.